Modalitas
pencitraan yang umum digunakan termasuk pesawat radiologi konvensional, CT
(Computed Tomography)Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), USG, pesawat
dental, fluoroskopi, dan mammography. Masing-masing modalitas memiliki
keunggulan dan penyulit yang menentukan penggunaannya dalam diagnosis.
1.
Radiologi
Konvensional
Radiologi
konvensional merupakan suatu pemeriksaan sederhana menggunakan sinar-x dengan
berbagai posisi pemeriksaan. Dapat dilakukan dengan menggunakan kontras atau
tanpa kontras.
Keunggulan: Mudah, cepat, dan
biaya relatif lebih murah.
Penyulit: Terkadang gambaran yang
dihasilkan tidak terlalu jelas, karena superposisi (tumpang-tindih) dengan
organ lain. Untuk beberapa jenis pemeriksaan, harus dilakukan dengan mengubah
posisi pasien, agar diperoleh gambaran yang jelas.
Pemakaian klinis: Pemeriksaan
tanpa kontras, dapat dilakukan pada jantung dan paru, serta tulang – tulang
pada seluruh bagian tubuh. Pemeriksaan dengan kontras, lebih lanjut dapat
digunakan untuk memeriksa saluran cerna, saluran kemih, organ kandungan,
saluran kelenjar liur, pembuluh darah, saluran getah bening, dan sumsum tulang
belakang.
Gambar
2.1. Pesawat X-Ray Konvensional
2.
CT-Scan
(Computed Tomography)
CT-Scan
merupakan pemeriksaan sinar-x yang lebih canggih dengan bantuan komputer,
sehingga memperoleh gambaran yang lebih detail. Dapat dilakukan dengan kontras
dan tanpa kontras.
Keunggulan: Dapat memberikan
gambaran penampang tubuh yang tidak mungkin dilihat dengan menggunakan alat
Rontgen biasa. Dengan menggunakan sistem komputer, maka dapat juga dibuat
gambaran secara 3 dimensi. Dapat menghitung perkiraan jumlah perdarahan pada
kasus – kasus tertentu.
Penyulit: Radiasi yang jauh lebih
besar jika dibandingkan dengan radiologi konvensional, biaya yang harus
dikeluarkan pun relatif lebih mahal, sulit diterapkan pada pasien yang memiliki
fobia pada tempat sempit (Klaustrofobi).
Pemakaian klinis: Dapat digunakan
untuk melihat berbagai organ tubuh seperti tulang – tulang kepala, otak,
jantung dan paru, perut, pada berbagai kasus seperti kecelakaan (trauma),
tumor, infeksi, dan lain – lain.
Gambar 2.2. CT – Scan
3.
USG
USG
(Ultrasonografi) merupakan salah satu alat pemeriksaan diagnostik yang
menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk menghasilkan gambaran mengenai
bentuk, gerak, ukuran suatu organ tubuh.
Keunggulan: Tidak menggunakan
radiasi sinar X, sehingga aman bagi wanita hamil.
Penyulit: Tidak dapat digunakan
untuk melihat bagian tubuh seperti tulang atau ruangan berongga yang berisi
gas, seperti usus.
Pemakaian klinis: Digunakan untuk menemukan dan menentukan letak massa dalam
rongga perut / panggul, membedakan kista dengan massa padat, mempelajari
pergerakan organ maupun pergerakan dan pertumbuhan janin.
Gambar
2.3. Alat USG
4.
MRI
(Magnetic Resonance Imaging)
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh
dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa
sinar X ataupun zat radioaktif.
Keunggulan: Memberikan gambaran
yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitif untuk menilai
anatomi jaringan lunak, terutama otak, sumsum tulang belakang, dan susunan
saraf dibandingkan dengan pemeriksaan sinar X biasa.
Penyulit: Tidak dapat digunakan
(kontraindikasi) pada pasien dengan alat pacu jantung, alat dengar implan,
pasien dengan pen-logam, pasien fobia ruangan sempit (Klaustrofobia).
Pemakaian klinis: Digunakan untuk
menilai anatomi jaringan lunak, seperti otak, sumsum tulang belakang, susunan
saraf. Selain itu, dapat juga untuk menilai jaringan lainnya seperti otot,
ligamen, tendon, tulang rawan, ruang sendi.
Gambar 2.4. MRI |
5. Pesawat Dental
Dental X Ray atau pesawat
roentgen gigi yang berguna membuat radiografi gigi dan jaringan mulut.
Gambar
2.5. Pesawat Dental X-Ray
6. Fluoroskopi
untuk
mengamati citra sinar-x dari tubuh pasien melalui monitor secara langsung dan
dinamik dengan paparan sinar-x secara
kontinyu pada pasien.
Gambar 2.6. Pesawat Fluoroskopi
7. Mammografi
Mamografi adalah tindakan
memeriksa payudara dengan bantuan sinar-X dalam dosis rendah. Tujuannya adalah
untuk mengetahui ada tidaknya proses keganasan di payudara atau menemukan ada
tidaknya proses lain selain keganasan sebelum timbulnya gejala. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mendeteksi dini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai
keluhan atau yang disertai keluhan.
Gambar 2.7. Alat Mammografi
sumber:http://farakadir.blogspot.com/2013_11_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar